Minggu, 04 Desember 2011

Iran Tembak Pesawat Tak Berawak AS


Liputan.com, Teheran: Militer Iran menembak jatuh pesawat tak berawak milik Amerika Serikat RQ-170, Ahad (4/12) kemarin. Demikian laporan saluran satelit berbahasa Arab Al Alam yang mengutip seorang sumber di militer Iran, seperti dilaporkan AFP.
Kantor Berita Fars melaporkan, pesawat itu dianggap melanggar wilayah udara timur Iran, dekat perbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan. Fars memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi, pasukan elit Iran yang bertanggung jawab atas program-program rudal dan pertahanan udara negara itu.
Pesawat itu ditembak jatuh dengan kerusakan ringan. “Kini pesawat itu dikuasai pasukan kami,” kata sumber itu, dengan menyebut insiden itu sebagai pelanggaran wilayah yang mencolok.
RQ-170 Sentinel adalah sebuah pesawat pengintai yang keberadaannya diungkapkan pada 2009 oleh media dan kemudian dikonfirmasi oleh Angkatan Udara AS pada 2010.
Pada Januari, Iran mengumumkan bahwa pasukannya menembak jatuh dua pesawat tak berawak AS setelah mereka melanggar wilayah udara Iran. Teheran kemudian menyatakan akan memamerkan pesawat itu.
Militer dan Badan Intelijen Pusat AS secara rutin menggunakan pesawat tak berawak untuk mengawasi kegiatan militer di kawasan itu. Mereka juga dikabarkan menggunakan pesawat-pesawat itu untuk melancarkan serangan rudal ke Yaman, Afghanistan, dan kawasan suku Pakistan.
Berita mengenai penembakan jatuh pesawat AS itu tersiar ketika ketegangan meningkat antara Iran dan negara-negara Barat, khususnya Inggris. Seluruh staf diplomatik Kedutaan Besar Iran di London meninggalkan Inggris, Jumat (2/12), setelah diusir sebagai buntut dari penyerbuan Kedutaan Besar Inggris oleh demonstran di Teheran.
Inggris, yang terlibat dalam konfrontasi dengan Iran karena kegiatan nuklirnya, mengungkapkan amarahnya atas penyerbuan perwakilan diplomatiknya di Teheran oleh mahasiswa garis keras dan milisi Basij, Selasa lalu. Aksi itu merupakan balasan atas sanksi-sanksi baru Inggris dan Barat terhadap Iran.
“Jika ada negara yang membuat kita mustahil bekerja di wilayah mereka, maka mereka tidak bisa berharap memiliki kedutaan yang berfungsi di sini,” kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.
“Ini tidak berarti memutuskan hubungan diplomatik secara keseluruhan. Itu adalah tindakan yang mengurangi hubungan kita dengan Iran ke tingkat terendah sesuai dengan pemeliharaan hubungan diplomatik,” katanya. “Adalah khayal beranggapan bahwa pihak berwenang Iran tidak bisa melindungi Kedutaan Besar Inggris atau serangan itu bisa berlangsung tanpa persetujuan rezim tertentu.”
Menurut Haguw, para menteri Uni Eropa akan membahas tindakan lebih lanjut yang akan diambil menyangkut upaya berlanjut Iran dalam module senjata nuklir. Inggris dan negara-negara lain Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun Teheran bersikeras bahwa module nuklirnya murni untuk tujuan damai.(Ant/SHA)

0 comments:

Posting Komentar